Thursday 22 May 2014

BELAJAR

Belajar tak hanya menjadi kewajiban bagi anak sekolah saja. Belajar juga tidak hanya dilakukan di sekolah. Belajar juga tidak hanya dilakukan dengan bapak/ibu guru. Semua sudah pasti tahu bahwa dimanapun, kapanpun, siapapun kita.. belajar adalah suatu kebutuhan.. karena kita manusia perlu belajar sepanjang hayat..

Saat ini, saya dihadapkan pada masalah belajar. Ya, saat ini saya dituntut untuk belajar dan terus belajar karena saya adalah karyawan baru di suatu perusahaan. Baru beberapa minggu saya di tempat kerja ini. Walaupun sebelumnya saya sudah menjalani satu bulan training di Jakarta, saya pikir.. training tersebut hanya sedikit sekali dalam membantu saya melakukan pekerjaan. Teori mudah, prakteknya susah. Nah.. itu yang saya hadapi sekarang ini. Apa yang saya dapatkan di training tak banyak berguna setelah terjun di lapangan. Jadi, PR saya sekarang ini adalah belajar bagaimana menyesuaikan dengan lingkungan kerja dan apa saja yang harus saya lakukan jika ada masalah atau kesulitan. Yang terpenting adalah.. jangan sampai kata "tidak tahu" sampai terucap dari mulut kita. Ketika menghadapi permasalahan, usahakan kita secepatnya mencari solusi masalah itu. Jangan pernah takut salah atau mencoba. Karena dengan beberapa kali salah, itulah proses yang menyempurnakan kita dalam belajar. Ini saya dapatkan dari seorang senior yang ada di tempat kerja saya. Terima kasih sekali kepada beliau yang sudah mau mengajari saya dan memberi masukan kepada saya agar saya menjadi pribadi yang lebih baik.. 

Pada dasarnya, menjadi pribadi yang lebih baik dalam bekerja tidak bisa kita dapatkan sekali praktek. Seringkali salah.. entah belasan, puluhan ataupun ribuan. Terus belajar dan jangan pernah lelah, berhenti atau takut untuk mencoba terus belajar.. itu kuncinya ...

Wednesday 21 May 2014

WAKTU AKU KECIL

Repost.. 


Dua hari yang lalu, tepatnya ketika aku baru pulang sabtu sorean sama si eddy, ku masuk ke dalam kamar yang amat sangat berantakan karena ulah dua ponakanku yang lumayan hyperaktif (baca: nakal...hahaa)... ku taruh tas yang beratnya hampir 1 kwintal (terlalu lebay, hehe) yang berisi laptop beserta uborampe-nya (yang udah buat bahuku hampir lari karena kelebihan muatan) di samping printer baruku (sekalian pamer, wkakakaka)..

Lalu berlanjut kepada aktivitas ku yang selanjutnya.. aku keluar kamar, cuci muka dan angkat jemuran yang wow banyaknya.. nah, disinilah otak licikku tiba-tiba keluar.. yah, otak licikku berseru kalau "Andaikan aku masih kecil" !! ..teringat semua bayang2 masa kecil yang menyenangkan (menurutku, hehe).. ehm..aku kembali berpikir bahwa jadi anak kecil itu "menyenangkan"..

Tapi, sungguh amat sangat konyol jika setelah aku selidiki, sumber dari segala pikiran licikku untuk tetap kecil adalah karena aku kurang begitu menyukai kewajiban-kewajiban yang harus aku lakukan ketika aku hampir memasuki masaku sebagai wanita dewasa.. hmpf !!! payahnya aku, ternyata aku berpikir kecil karena aku tidak mau REPOT, atau ber SUSAH PAYAH.. bisa disingkat dengan kata MALAS... yah, aku yang pemalas membuat aku ingin tetap menjadi anak kecil yang cuci baju dicucikan ibu, setrika juga disetrikain ibu, nglipet baju udah gag ngurusin, mau makan tinggal "hak" saja, bisa maen sesuka hati, tidak memikirkan kebutuhan membeli kosmetik, dsb...
ah, macam apa aku ini??? pola pikir yang seharusnya membuat aku bunuh diri saja.. hehehe..

waktu aku kecil memang semuanya tak ada yang jadi beban pikiran, walau kadang pikiranku jadi berat kalau ibu tidak memberiku uang buat beli jajan... tidak ada yang buatku jadi gag mood, walau kadang2 aku sering jengkel karena rebutan maenan ma temenku, sedikit sebel karena sering kena marah karena menghabiskan jajan di rumah (ibuku dulu buka toko), atau pada waktu gag dibolehin ikut maen bareng kakakku dan teman2nya (perlu diketahui bahwa aku dulu waktu kecil suka ikut maen kakak laki-lakiku dan temen2nya, jadi wajar jika kakakku marah2 kalau aku ikut, masak cewek maen sama anak2 cowok ??), dsb.. tapi, apapun itu, setelah aku pikirkan, se-menyenangkan apapun masa kecilku, masih menyenangkan masa sekarang.. walaupun aku sekarang jadi pemikir yang berat dengan segala masalah yang ada, dengan solusi yang kadang masih belum mencakup, tapi paling tidak aku sudah menggunakan otakku, jadi kalau ada orang asing yang mau mencari donor otak, otakku tidak akan diambil karena sudah terpakai..(haha, berdasarkan artikel yang dibaca ebiku, cangkok otak hanya bisa dilakukan dengan otak yang masih kosong, jarang digunakan untuk memikirkan (otak orang2 yang males mikir tepatnya))...hahaha...berarti otakku aman..
:D

Pada intinya, kesadaranku akhirnya kembali dengan cepat... aku tidak ingin tetap menjadi anak kecil karena aku sering dikibuli kakakku (jajanku sering dimakan dya), aku cepat puas dengan hanya sebuah permen coklat bulat2 (kalau aku nangis, ibuku sering memberi itu, baru aku bisa diam), aku tidak bisa berpendapat karena aku masih kecil, dsb..

Sekarang, aku jadi bebas.. lebih bebas dari masa kecilku dimana aku bebas menentukan harus bagaimana, sesuai dengan keinginanku (namun tetap teguh dengan batasan2 yang ada)..
bebas untuk berpikir akan seperti apa hidupku (tidak seperti masa kecilku yang apa-apa diatur sama ibu)... bebas untuk pergi ke manapun tanpa harus dikuntitin ibu... dan aku bisa pacaran, hahahahaha... aku bisa jadi 'tikka-nya ebi'... hehehe.. baiklah, laen kali akan kuatur otak ini sebaik mungkin sehingga tak akan sedikitpun memikirkan hal-hal yang konyol seperti keinginanku untuk tetap jadi anak kecil.. walaupun sekarang, cuci baju dan setrika baju sendiri, perlu beli make up buat tuntutan kedewasaan (hahaha), apapunlah...aku ingin terus melanjutkan hidup, mewujudkan mimpi, dan mewujudkan janji-janji manisku kepada orang tuaku.. dan aku juga ingin segera menikah untuk melestarikan aku sendiri..
hahahahahha..

Note:
EDY BUDI WINARDI, I'M WAITING...
:)
hehehehehhehehe