Kutemukan kedua sayapku retak
hampir patah
Seakan tak sanggup terbang tinggi
melawan arah
Kaki, tangan, kepala.. semuanya...
terasa kering tak teraliri darah
Mata tak lagi mampu mengatakan
semua rasa
Bibir tak ingin membuka seluruh
kata
Mimpi semakin jauh untuk menjadi
nyata
Semua rasa berakhir menjadi asa
Aku bergerak tak ada pola
Hanya mengikuti kemana canda
menemui tawa
Mencoba terus berenang tanpa gaya
Dan berlayar tanpa nahkoda
Asaku sudah kehilangan cangkangnya
Panas keadaan sudah merasuk ke
dagingnya
Pahit empedu menerobos mengisi
hatinya
Perlahan putus memisah semangatnya
Tak ada pilihan kecuali berpondasi
lebih kuat
Tetap berjalan seolah-olah sudah
dekat
Terus menatap lepas meratap
Meluruskan tulang berjalan tegap
Tuhan Penyayang memberiku uluran
tangan-Nya
Tak terlihat namun kupercaya kan sangat luar biasa
Perlahan tak bisa dipastikan,
asaku harus bersatu!
0 comments:
Post a Comment